Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 08:48:14【Tempat Makan】662 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(4)
Sebelumnya: MU diimbangi Nottingham Forest 2
Selanjutnya: Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS
Artikel Terkait
- PBB: Peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza berjalan baik
- Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal
- Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat
- Pelatihan penjamah makanan SPPG digelar serenngak di Sulteng
- IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG
- Menyongsong kewajiban adopsi teknologi manufaktur
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif
- Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan
- BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Bank Aladin Syariah siap biayai pelaku usaha halal Rp19 miliar

5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya

Pelatihan penjamah Makan Bergizi Gratis di Palu

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan

KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura

DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China